Friday, February 8, 2008

Konsep Ibadah : Bentuk dan Jenisnya

Ibadah adalah kata yang mengandung dua arti yang sudah bersenyawa menjadi satu, yaitu: puncak ketundukan dibarengi dengan puncak cinta.


Ketundukan yang sempurna yang sudah bersenyawa dengan cinta yang sempurna itulah ibadah. Cinta tanpa tunduk, dan tunduk tanpa cinta tidak mewujudkan arti ibadah. Begitu juga setengah-setengah tunduk dipadukan dengan setengah-setengah cinta belum merealisasikan ibadah, akan tetapi ibadah memerlukan keutuhan tunduk berbarengan dengan keutuhan cinta.

BENTUK DAN MACAM-MACAM IBADAH
Ibadah tidak terbatas pada satu bentuk, sebagaimana anggapan banyak orang, tetapi ia memiliki beberapa macam dan bentuk:

1. Do’a
Ialah menghadapkan diri kepada Allah untuk memohon sesuatu yang bermanfaat, atau agar terhindar dan bencana, atau agar Dia menghilangkan bala’, atau agar diberi kemenangan atas musuh, dan semacamnya.

Menghadapkan din kepada Allah disertai permohonan yang bangkit dan hati inilah merupakan otak dan ruh ibadah.
Rasulullah saw bersabda:
“Do’ a adalah ibadah “. (HR. at-Tirmidzi; ia berkata: ini hadits hasan shahih)
Hadits shahih, diriwayatkan oleh Ibnul Mubarak, at-Thayalisi, Ahmad, Bukhari di dalam Adab al-Mufrad, Abu Daud, at- Tirmidzi, an-Nasa-i dalam as-Sunan al-Kubra, Ibnu Majah, Ibnu Jarir, Ibnu Hibban, at-Thabarani dalam al-Mulfam as-Shaghir, al-Hakim dan lainnya. (lthat: an-Nahjus-Sadidfi takhrijiAhaditsi Taisiril ‘Aziz, hal: 83).

2. Menegakkan Syi’ar Agama
Termasuk ibadah adalah menegakkan syi’ar-syi’ar agama, seperti shalat, puasa, shadaqah, haji, nadzar, menyembelih dan semacamnya.
Syi’ar-syi’ar ini tidak boleh ditujukan kecuali kepada Allah.

3. Tunduk dan Patuh kepada Syari’at Allah
Ketundukan dan kepatuhan kepada segala sesuatu yang telah disyari’atkan Allah termasuk ibadah. Demikian pula menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, menerapkan hukum had (pidana; seperti rajam, jilid, potong tangan dan sebagainya), dan menggunakan syari’at itu untuk mengatur kehidupan.

Bagi orang yang beriman kepada Allah sebagai Rabb, tidak boleh mengambil sistem, hukum, nilai dan undang- undang buatan manusia untuk diterapkan dalam kehidupannya tanpa adanya kekuasaan dan Allah, sebab ini semua adalah ibadah.

No comments: